I.
TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah
untuk mengetahui cara menganalisis status Seng/Zinc (Zn) dalam tubuh.
II.
DASAR TEORI
Seng/Zinc (Zn) merupakan mineral
penting yang ditemukan hampir di seluruh sel tubuh. Riset ilmu sudah
membuktikan bahwa Seng adalah unsur dalam tubuh berjumlah kecil tetapi sangat
dibutuhkan. Seng adalah pembentuk ratusan jenis enzim tubuh dan pemberi
vitalitas serta berpatisipasi dalam proses penyatuan protein dan nucleid acid,
sehingga berpengaruh langsung terhadap pembelahan, pertumbuhan dan regenerasi
sel.
Seng menstimulasi aktivitas kurang
lebih 100 enzim, yaitu substansi yang mendukung reaksi-reaksi biokimia di dalam
tubuh. Seng diperlukan juga untuk mendukung sistem pertahanan tubuh yang baik, untuk
penyembuhan luka, membantu kemampuan
indera perasa dan penciuman, dan diperlukan untuk sintesis DNA. Bahkan,
kehadiran Seng dalam tubuh kita akan sangat mempengaruhi fungsi kekebalan
tubuh, sehingga berperan penting dalam pencegahan infeksi oleh berbagai jenis
bakteri pathogen. Menurut penelitian, defisiensi enzim pada ibu hamil akan
sangat mempengaruhi fungsi kekebalan pada janin, hal tersebut akan tetap
bertahan setelah sang janin lahir dan juga selama masa hidupnya. Oleh karena
itu, sangat penting untuk mengkonsumsi Seng.
Zn juga
berperan dalam mengatasi diare pada bayi dan anak-anak. Konsumsi Zn pada pasien
diare dapat menurunkan jumlah ekskresi feses sampai 31%. Tidak hanya itu
frekuensi BAB juga berkurang sampai 40% dengan pemberian suplemen Zn.
Efektifitas seng dalam mengatasi diare tidak dipengaruhi oleh umur pasien serta
jenis Zn yang diberikan (tipe garam Zn: Zinc Sulfat, Zinc Acetate, atau Zinc
Gluconate). Pemberian larutan oralit dan pemberian sirup Zn secara terpisah
telah terbukti lebih baik dalam mengatasi diare dibandingkan dengan pemberian
larutan oralit saja. Zn terbukti dapat meningkatkan absorpsi air dan elektrolit
dengan cara membantu proses regenerasi mukosa intestinal. Seng juga dapat
membantu proses restorasi enzim-enzim di saluran pencernaan, sehingga proses
pencernaan dapat pulih kembali seperti semula, tidak hanya itu seng juga dapat
meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. WHO telah merekomedasikan penggunaan seng dalam
pengobatan diare dengan dosis 10-20 mg per hari selama 14 hari. Sedangkan untuk
anak usia sekolah, ada 3 aspek utama pengaruh seng terhadap mereka, antara
lain:
1. Untuk perkembangan dan
regenerasi otak besar (zat dasar untuk perkembangan inteligensi).
2. Daerah ingat otak besar mengandung zinc yg
sangat banyak (kekurangan zinc bisa menyebabkan daya ingat menurun).
3. Kekurangan zinc memperlambat
penyampaian sistem syaraf (gangguan fungsi otak dan menyebabkan hiperaktif).
Seng dapat ditemukan di berbagai
macam makanan. Tiram mengandung paling banyak seng dibanding dengan makanan
lainnya. Tetapi di dalam peraturan diet di Amerika, daging merah dan unggas
adalah sumber utama. Sumber makanan lain yang mengandung seng adalah
biji-bijian, kacang-kacangan, beberapa makanan laut tertentu, padi-padian dan
gandum, sereal dan produk susu. Penyerapan seng lebih banyak jika dietnya pada
protein hewani dibanding pada protein dari tanaman. Zat phytate yang banyak
ditemukan di roti-roti gandum, sereal dan produk-produk lainnya dapat
mengurangi penyerapan seng.
Berapa banyak konsumsi seng yang
dibutuhkan termuat dalam Dietary Reference Intakes yang dikeluarkan oleh
Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes (DRI) adalah istilah yang
dibuat oleh sekelompok badan yang bertugas merancang dan memberikan aturan
nutrisi yang dibutuhkan bagi orang untuk menjadi sehat. Recommended Dietary
Allowance (RDA), salah satu jenis DRI, adalah standar rata-rata per hari
nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan cukup nutrisi harian bagi
individu yang sehat (97-98%).
Bagi bayi umur 0 - 6 bulan, kebutuhan
hariannya yang cukup (AI = adequate intake) akan zinc adalah 2,0 miligram per
hari. RDA akan zinc bagi bayi umur 7 hingga 12 bulan, anak-anak dan dewasa per miligram
per hari adalah:
·
Bayi di atas 7 bulan hingga 3 tahun = 3 mg
·
Anak umur 4 tahun hingga 8 tahun = 5 mg
·
Anak umur 9 hingga 13 tahun = 8 mg
·
Usia 14 hingga 18 tahun:
* Laki-Laki = 11 mg
* Perempuan = 9 mg
* Hamil = 13 mg
* Menyusui = 14 mg
·
Usia 19 tahun ke atas:
* Laki-Laki = 11 mg
* Perempuan = 8 mg
* Hamil = 11 mg
* Menyusui = 12 mg
Tanda-tanda dari kekurangan zinc
biasanya berupa terhambatnya pertumbuhan, rambut rontok, diare, kematangan
sexual yang lambat dan impotensi, luka mata dan kulit dan hilangnya nafsu
makan. Fakta lain adalah turunnya berat badan, luka lama sembuh, ketidaknormalan
indra perasa, dan kelesuan mental.
Kekurangan
zinc pada anak-anak dapat menyebabkan kekerdilan dan terlambatnya kematangan
fungsi seksual. Konsumsi suplemen zinc memegang peranan penting dalam proses
pertumbuhan buah hati tercinta. Pada ibu hamil, kekurangan zinc dapat
menyebabkan terganggunya perkembangan fisik dan intelektual janin. Ibu hamil
yang mengkonsumsi rutin zinc 15 mg per hari, janinnya akan menunjukkan
perkembangan fungsi hati serta fungsi motorik yang baik, janin akan lebih
aktif, lain halnya dengan ibu hamil yang tidak mengkonsumsi zinc. Pada janin,
zinc dapat bertindak sebagai neurotransmitter yang berperan dalam proses
pematangan sel serta dalam masa pertumbuhan awal kehidupan janin yang akan
mempengaruhi perkembangan saraf dan kecerdasan mereka pada masa-masa
selanjutnya.
Status kekurangan zinc juga nampak
pada para peminum alkohol berkisar 30 hingga 50%. Alkohol mengurangi penyerapan
zinc dan meningkatkan kehilangan zinc dalam tubuh lewat urin. Sebagai tambahan
, para alkoholok sering jarang makan makanan yang bervariasi atau dalam jumlah
yang cukup, sehingga masukan zinc pada tubuh mereka kurang. Selain itu, diare
juga menyebabkan kehilangan zinc. Orang yang menjalani pembedahan perut, atau
mengalami kelainan pencernaan yang menyebabkan gagalnya absorbsi zinc, termasuk
diantaranya sariawan, penyakit crohn dan sulit buang air besar, mendapatkan
resiko kekurangan zinc yang lebih banyak. Idividu yang mengalami diare kronis
harus memastikan adanya tambahan zinc dalam diet mereka sehari-hari yang bisa
diambil dari suplemen zinc.
Sedangkan bentuk keracunan zinc dapat
dilihat dalam wujud kronis. Masukan 150 mg hingga 450mg zinc per hari
diindikasikan menyebabkan rendahnya status copper dalam tubuh, berubahnya
fungsi zat besi, berkurangnya sistem imun, dan berkurangnya lipoprotein
(kolesterol baik). satu kasus pernah dilaporkan terjadinya mual yang parah dan
muntah-muntah dalam waktu 30 menit bagi orang yang mengkonsumsi 4 gram zinc
gluconate (570 mg zinc elemen).
Pada tahun 2001 National Academy of
Science menetapkan batas atas yang bisa ditolerir dari konsumsi zinc bagi bayi,
anak-anak dan orang dewasa, yang tidak menyebabkan efek-efek buruk kesehatan.
Batas atas ini dikecualikan bagi individu yang sedang menjalani terapi medis
dengan zinc. Tetapi bagi individu yang menjalani terapi medis tersebut ada
baiknya dia selalu dalam pengawasan dokter yang akan memonitor efek-efek
kesehatan yang bertentangan. Batas atas tahun 2001 untuk penggunaan zinc pada
bayi, anak-anak dan orang dewasa adalah:
· Umur 0 - 6 bulan = 4 mg
· Umur 7 - 12 bulan = 5 mg
· Umur 1 - 3 tahun = 7 mg
· Umur 4 - 8 tahun = 12 mg
· Umur 9 - 13 tahun = 23 mg
· Umur 14 - 18 tahun = 34 mg
· Kondisi hamil atau menyusui =
34 mg
· Umur 19 tahun ke atas:
* Laki dan Perempuan = 40 mg
* Hamil dan Menyusui = 40 mg
III. ALAT DAN BAHAN
1. Spoit 5 ml (tanpa jarum)
2. Gelas Piala
3. Larutan Seng Sulfat (ZnSO4)
0,1 %
4. Aquadest
IV. CARA KERJA
1. Ambil larutan Seng Sulfat
(ZnSO4) 0,1 % sebanyak 5 ml
dengan menggunakan spoit.
2. Semprotkan ke dalam mulut.
3. Cairan dibirkan dalam mulut
selama 10 detik ,baru sesudah itu dibuang.
4. Kepada responden ditanyakan
tentang apa yang dirasakan lalu cocokkan dengan kategori yang telah ditetapkan.
V. HASIL PEMERIKSAAN
No.
|
Nama
|
Kategori
|
1.
|
Ilham
|
2
|
2.
|
Yaya
|
2
|
3.
|
Athi
|
2
|
4.
|
Jurni
|
2
|
5.
|
Bebi
|
2
|
6.
|
Anna
|
2
|
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan,
diperoleh bahwa semua responden masuk dalam kategori menderita defisiensi Seng/Zinc
(Zn). Hal ini didasarkan pada prinsip yang digunakan dalam pemeriksaan metode
Kecap Smith. Seng (Zn) berperan pada molekul penerima rasa pada lidah. Tingkat
ketajaman rasa dapat menggambarkan apakah seseorang mengalami defisiensi seng atau
tidak. Seng Sulfat akan merangsang molekul penerima rasa pada lidah sehingga
ketajaman rasa dapat diukur.
Dalam metode ini, responden dikategorikan
ke dalam 4 kategori sebagai berikut:
1. Tidak merasakan
apa-apa/seperti merasakan air biasa walaupun telah ditunggu 10 detik.
2. Mula-mula tidak merasakan
sesuatu dengan pasti, tetapi dalam beberapa detik kemudian terasa kering, kesat
atau manis.
3. Segera merasakan sesuatu
dengan pasti tetapi tidak sampai menyakitkan atau mengganggu, rasa tersebut
makin lama makin kuat.
4. Segera timbul rasa yang kuat
dan mengganggu sehingga responden langsung meringis.
Kekurangan seng dapat menyebabkan
pertumbuhan terhambat, ganggguan hormon seks (disfungsi seksual), rambut rontok
dan kebotakan, penyembuhan luka terhambat, sariawan dan panas dalam, cacat
kandungan, kecerdasan rendah, jerawat/penyakit kulit, serta berkurangnya nafsu
makan.
VII.
KESIMPULAN
Seng (Zn) sangat dibutuhkan oleh tubuh, khususnya untuk
pertumbuhan sehingga untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi mineral ini,
maka perlu dicukupi dengan makanan/diet yang banyak mengandung Seng sesuai
dengan Recommended Dietary Allowed (Angka Kecukupan Gizi).