Monday 2 April 2012

PRAKTIKUM GIZI : ANALISIS STATUS SENG (Zn)

Posted by auliya-0210 at 9:03 am

I.      TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui cara menganalisis status Seng/Zinc (Zn) dalam tubuh.

II.    DASAR TEORI
Seng/Zinc (Zn) merupakan mineral penting yang ditemukan hampir di seluruh sel tubuh. Riset ilmu sudah membuktikan bahwa Seng adalah unsur dalam tubuh berjumlah kecil tetapi sangat dibutuhkan. Seng adalah pembentuk ratusan jenis enzim tubuh dan pemberi vitalitas serta berpatisipasi dalam proses penyatuan protein dan nucleid acid, sehingga berpengaruh langsung terhadap pembelahan, pertumbuhan dan regenerasi sel.
Seng menstimulasi aktivitas kurang lebih 100 enzim, yaitu substansi yang mendukung reaksi-reaksi biokimia di dalam tubuh. Seng diperlukan juga untuk mendukung sistem pertahanan tubuh yang baik, untuk penyembuhan luka,   membantu kemampuan indera perasa dan penciuman, dan diperlukan untuk sintesis DNA. Bahkan, kehadiran Seng dalam tubuh kita akan sangat mempengaruhi fungsi kekebalan tubuh, sehingga berperan penting dalam pencegahan infeksi oleh berbagai jenis bakteri pathogen. Menurut penelitian, defisiensi enzim pada ibu hamil akan sangat mempengaruhi fungsi kekebalan pada janin, hal tersebut akan tetap bertahan setelah sang janin lahir dan juga selama masa hidupnya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengkonsumsi Seng.
Zn juga berperan dalam mengatasi diare pada bayi dan anak-anak. Konsumsi Zn pada pasien diare dapat menurunkan jumlah ekskresi feses sampai 31%. Tidak hanya itu frekuensi BAB juga berkurang sampai 40% dengan pemberian suplemen Zn. Efektifitas seng dalam mengatasi diare tidak dipengaruhi oleh umur pasien serta jenis Zn yang diberikan (tipe garam Zn: Zinc Sulfat, Zinc Acetate, atau Zinc Gluconate). Pemberian larutan oralit dan pemberian sirup Zn secara terpisah telah terbukti lebih baik dalam mengatasi diare dibandingkan dengan pemberian larutan oralit saja. Zn terbukti dapat meningkatkan absorpsi air dan elektrolit dengan cara membantu proses regenerasi mukosa intestinal. Seng juga dapat membantu proses restorasi enzim-enzim di saluran pencernaan, sehingga proses pencernaan dapat pulih kembali seperti semula, tidak hanya itu seng juga dapat meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. WHO telah merekomedasikan penggunaan seng dalam pengobatan diare dengan dosis 10-20 mg per hari selama 14 hari. Sedangkan untuk anak usia sekolah, ada 3 aspek utama pengaruh seng terhadap mereka, antara lain:
1.    Untuk perkembangan dan regenerasi otak besar (zat dasar untuk perkembangan inteligensi).
2.     Daerah ingat otak besar mengandung zinc yg sangat banyak (kekurangan zinc bisa menyebabkan daya ingat menurun).
3.    Kekurangan zinc memperlambat penyampaian sistem syaraf (gangguan fungsi otak dan menyebabkan hiperaktif).
Seng dapat ditemukan di berbagai macam makanan. Tiram mengandung paling banyak seng dibanding dengan makanan lainnya. Tetapi di dalam peraturan diet di Amerika, daging merah dan unggas adalah sumber utama. Sumber makanan lain yang mengandung seng adalah biji-bijian, kacang-kacangan, beberapa makanan laut tertentu, padi-padian dan gandum, sereal dan produk susu. Penyerapan seng lebih banyak jika dietnya pada protein hewani dibanding pada protein dari tanaman. Zat phytate yang banyak ditemukan di roti-roti gandum, sereal dan produk-produk lainnya dapat mengurangi penyerapan seng.
Berapa banyak konsumsi seng yang dibutuhkan termuat dalam Dietary Reference Intakes yang dikeluarkan oleh Institute of Medicine. Dietary Reference Intakes (DRI) adalah istilah yang dibuat oleh sekelompok badan yang bertugas merancang dan memberikan aturan nutrisi yang dibutuhkan bagi orang untuk menjadi sehat. Recommended Dietary Allowance (RDA), salah satu jenis DRI, adalah standar rata-rata per hari nutrisi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan cukup nutrisi harian bagi individu yang sehat (97-98%).
Bagi bayi umur 0 - 6 bulan, kebutuhan hariannya yang cukup (AI = adequate intake) akan zinc adalah 2,0 miligram per hari. RDA akan zinc bagi bayi umur 7 hingga 12 bulan, anak-anak dan dewasa per miligram per hari adalah:
·                Bayi di atas 7 bulan hingga 3 tahun = 3 mg
·                Anak umur 4 tahun hingga 8 tahun = 5 mg
·                Anak umur 9 hingga 13 tahun = 8 mg
·                Usia 14 hingga 18 tahun:
*      Laki-Laki = 11 mg
*      Perempuan = 9 mg
*      Hamil = 13 mg
*      Menyusui = 14 mg
·                Usia 19 tahun ke atas:
*      Laki-Laki = 11 mg
*      Perempuan = 8 mg
*      Hamil = 11 mg
*      Menyusui = 12 mg
Tanda-tanda dari kekurangan zinc biasanya berupa terhambatnya pertumbuhan, rambut rontok, diare, kematangan sexual yang lambat dan impotensi, luka mata dan kulit dan hilangnya nafsu makan. Fakta lain adalah turunnya berat badan, luka lama sembuh, ketidaknormalan indra perasa, dan kelesuan mental.
Kekurangan zinc pada anak-anak dapat menyebabkan kekerdilan dan terlambatnya kematangan fungsi seksual. Konsumsi suplemen zinc memegang peranan penting dalam proses pertumbuhan buah hati tercinta. Pada ibu hamil, kekurangan zinc dapat menyebabkan terganggunya perkembangan fisik dan intelektual janin. Ibu hamil yang mengkonsumsi rutin zinc 15 mg per hari, janinnya akan menunjukkan perkembangan fungsi hati serta fungsi motorik yang baik, janin akan lebih aktif, lain halnya dengan ibu hamil yang tidak mengkonsumsi zinc. Pada janin, zinc dapat bertindak sebagai neurotransmitter yang berperan dalam proses pematangan sel serta dalam masa pertumbuhan awal kehidupan janin yang akan mempengaruhi perkembangan saraf dan kecerdasan mereka pada masa-masa selanjutnya.
Status kekurangan zinc juga nampak pada para peminum alkohol berkisar 30 hingga 50%. Alkohol mengurangi penyerapan zinc dan meningkatkan kehilangan zinc dalam tubuh lewat urin. Sebagai tambahan , para alkoholok sering jarang makan makanan yang bervariasi atau dalam jumlah yang cukup, sehingga masukan zinc pada tubuh mereka kurang. Selain itu, diare juga menyebabkan kehilangan zinc. Orang yang menjalani pembedahan perut, atau mengalami kelainan pencernaan yang menyebabkan gagalnya absorbsi zinc, termasuk diantaranya sariawan, penyakit crohn dan sulit buang air besar, mendapatkan resiko kekurangan zinc yang lebih banyak. Idividu yang mengalami diare kronis harus memastikan adanya tambahan zinc dalam diet mereka sehari-hari yang bisa diambil dari suplemen zinc.
Sedangkan bentuk keracunan zinc dapat dilihat dalam wujud kronis. Masukan 150 mg hingga 450mg zinc per hari diindikasikan menyebabkan rendahnya status copper dalam tubuh, berubahnya fungsi zat besi, berkurangnya sistem imun, dan berkurangnya lipoprotein (kolesterol baik). satu kasus pernah dilaporkan terjadinya mual yang parah dan muntah-muntah dalam waktu 30 menit bagi orang yang mengkonsumsi 4 gram zinc gluconate (570 mg zinc elemen).
Pada tahun 2001 National Academy of Science menetapkan batas atas yang bisa ditolerir dari konsumsi zinc bagi bayi, anak-anak dan orang dewasa, yang tidak menyebabkan efek-efek buruk kesehatan. Batas atas ini dikecualikan bagi individu yang sedang menjalani terapi medis dengan zinc. Tetapi bagi individu yang menjalani terapi medis tersebut ada baiknya dia selalu dalam pengawasan dokter yang akan memonitor efek-efek kesehatan yang bertentangan. Batas atas tahun 2001 untuk penggunaan zinc pada bayi, anak-anak dan orang dewasa adalah:
·      Umur 0 - 6 bulan = 4 mg
·      Umur 7 - 12 bulan = 5 mg
·      Umur 1 - 3 tahun = 7 mg
·      Umur 4 - 8 tahun = 12 mg
·      Umur 9 - 13 tahun = 23 mg
·      Umur 14 - 18 tahun = 34 mg
·      Kondisi hamil atau menyusui = 34 mg
·      Umur 19 tahun ke atas:
*      Laki dan Perempuan = 40 mg
*      Hamil dan Menyusui = 40 mg

III.  ALAT DAN BAHAN
1.    Spoit 5 ml (tanpa jarum)
2.    Gelas Piala
3.    Larutan Seng Sulfat (ZnSO4) 0,1 %
4.    Aquadest

IV. CARA KERJA
1.    Ambil larutan Seng Sulfat (ZnSO4) 0,1 %  sebanyak 5 ml dengan menggunakan spoit.
2.    Semprotkan ke dalam mulut.
3.    Cairan dibirkan dalam mulut selama 10 detik ,baru sesudah itu dibuang.
4.    Kepada responden ditanyakan tentang apa yang dirasakan lalu cocokkan dengan kategori yang telah ditetapkan.

V.   HASIL PEMERIKSAAN
No.
Nama
Kategori
1.
Ilham
2
2.
Yaya
2
3.
Athi
2
4.
Jurni
2
5.
Bebi
2
6.
Anna
2




VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan, diperoleh bahwa semua responden masuk dalam kategori menderita defisiensi Seng/Zinc (Zn). Hal ini didasarkan pada prinsip yang digunakan dalam pemeriksaan metode Kecap Smith. Seng (Zn) berperan pada molekul penerima rasa pada lidah. Tingkat ketajaman rasa dapat menggambarkan apakah seseorang mengalami defisiensi seng atau tidak. Seng Sulfat akan merangsang molekul penerima rasa pada lidah sehingga ketajaman rasa dapat diukur.
Dalam metode ini, responden dikategorikan ke dalam 4 kategori sebagai berikut:
1.    Tidak merasakan apa-apa/seperti merasakan air biasa walaupun telah ditunggu 10 detik.
2.    Mula-mula tidak merasakan sesuatu dengan pasti, tetapi dalam beberapa detik kemudian terasa kering, kesat atau manis.
3.    Segera merasakan sesuatu dengan pasti tetapi tidak sampai menyakitkan atau mengganggu, rasa tersebut makin lama makin kuat.
4.    Segera timbul rasa yang kuat dan mengganggu sehingga responden langsung meringis.
Kekurangan seng dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, ganggguan hormon seks (disfungsi seksual), rambut rontok dan kebotakan, penyembuhan luka terhambat, sariawan dan panas dalam, cacat kandungan, kecerdasan rendah, jerawat/penyakit kulit, serta berkurangnya nafsu makan.

VII.   KESIMPULAN
Seng (Zn)  sangat dibutuhkan oleh tubuh, khususnya untuk pertumbuhan sehingga untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan nutrisi mineral ini, maka perlu dicukupi dengan makanan/diet yang banyak mengandung Seng sesuai dengan Recommended Dietary Allowed (Angka Kecukupan Gizi).
 

Aulicious Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei