I.
TUJUAN
1. Untuk mengetahui cara
memeriksa/mengukur kadar hemoglobin.
2. Untuk mengetahui kadar
hemoglobin (Hb) di dalam tubuh.
II.
DASAR TEORI
Hemoglobin adalah metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel merah dalam darah mamalia dan hewan lainnya. Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus heme, suatu molekul organik
dengan satu atom besi. Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah
yang berfungsi sebagai media transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan
tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan
zat besi yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Pada pusat
molekul terdapat cincin heterosiklik yang dikenal
dengan porfirin yang menahan
satu atom besi; atom besi ini merupakan situs/loka ikatan oksigen. Porfirin
yang mengandung besi disebut heme. Nama hemoglobin merupakan gabungan dari heme
dan globin; globin sebagai
istilah generik untuk protein globular. Ada beberapa protein mengandung heme, dan
hemoglobin adalah yang paling dikenal dan paling banyak dipelajari.
Pada manusia
dewasa, hemoglobin berupa tetramer (mengandung 4 subunit protein), yang terdiri
dari masing-masing dua sub unit alfa dan beta yang terikat secara non kovalen.
Sub unit-sub unitnya mirip secara struktural dan berukuran hampir sama. Tiap
sub unit memiliki berat molekul kurang lebih 16,000 Dalton, sehingga
berat molekul total tetramernya menjadi sekitar 64,000 Dalton. Tiap sub unit
hemoglobin mengandung satu heme, sehingga secara keseluruhan hemoglobin
memiliki kapasitas empat molekul oksigen.
Reaksi
bertahap:
·
Hb + O2 <-> HbO2
·
HbO2 + O2
<-> Hb(O2)2
·
Hb(O2)2 + O2
<-> Hb(O2)3
·
Hb(O2)3 + O2
<-> Hb(O2)4
Reaksi
keseluruhan:
·
Hb + 4O2 -> Hb(O2)4
Saat ini pengukuran kadar hemoglobin
dalam darah sudah menggunakan mesin otomatis. Selain mengukur hemoglobin, mesin
ini juga dapat mengukur beberapa komponen darah yang lain. Mesin pengukur akan
memecah hemoglobin menjadi sebuah larutan. Hemoglobin dalam larutan ini
kemudian dipisahkan dari zat lain dengan menggunakan zat kimia yang bernama
sianida. Selanjutnya dengan penyinaran khusus, kadar hemoglobin diukur
berdasarkan nilai sinar yang berhasil diserap oleh hemoglobin.
Metode
yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah metode Hemocue. Metoda ini
merupakan pengembangan metoda penentuan Hb
secara spektrophotometer, karena menurut International Committee of
Standarization in Hematology (ICSH), dengan adanya pengenceran yang terlalu tinggi pada
persiapan sampel darah sering menimbulkan penyimpangan hasil pembacaan alat
spektrophotometer. Di samping itu, padapersiapan sampel darah sering timbul
faktor kekeruhan sehingga terjadi kesalahan hasil pembacaan. Metoda Hemocue ini
berdasarkan pengukuran optical density pada kuvet yang mempunyai kapasitas
volume sebesar 10 mikroliter oleh sinar yang berasal dari lampu yang berjarak
0,133 milimeter sampai pada dinding paralel celah optis tempat kuvet berada,
yang kemudian akan menampilkan angka/nilai Hb yang diukur pada layarnya.
Adapun nilai rujukan kadar hemoglobin yaitu :
·
Pria 13-16 mg/dl
·
Wanita 12-14 mg/dl
III. ALAT DAN BAHAN
1. Hemocue
2. Blood lancet
3. Lancet
4. Microcuvet
5. Tisu
6. Alkohol 70 %
IV. CARA KERJA
1. Oleskan Alkohol 70 % pada
ujung jari (jari manis), kemudian hapus dengan tisu.
2. Tusuk ujung jari dengan Blood
Lancet.
3. Darah yang pertama keluar
dihapus dengan tisu.
4. Darah yang keluar selanjutnya
dihisap dengan menggunakan microkuvet yang kemudian dimasukkan ke dalam
Hemocue.
5. Baca dan catat kadar Hb yang
muncul pada layar Hemocue, kemudian masukkan ke dalam tabel.
V.
HASIL PEMERIKSAAN
No.
|
Nama Responden
|
Kadar Hb
|
1.
|
Ilham
|
15,5 gr/dl
|
2.
|
Anna
|
14,6 gr/dl
|
3.
|
Jurni
|
15,3 gr/dl
|
4.
|
Husnul
|
13,6 gr/dl
|
VI. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pemeriksaan
diperoleh bahwa kadar Hb untuk sampel pria adalah normal. Sedangkan untuk
sampel wanita 1 orang memiliki kadar Hb yang normal, dan 2 orang memiliki kadar
Hb yang melebihi nilai rujukan.
Kadar
hemoglobin yang tinggi dalam darah bisa menyebabkan polycythemia vera dengan gejala konsentrasi dan merasa gatal di
kulit setelah mandi air panas. Kadar
hemoglobin yang tinggi dapat dijumpai pada orang yang tinggal di daerah dataran
tinggi dan perokok. Beberapa penyakit seperti radang paru paru, tumor dan
gangguan sumsum tulang juga bisa meningkatkan kadar hemoglobin.
Sedangkan
kadar hemoglobin dalam darah yang
rendah dikenal dengan istilah anemia. Ada banyak penyebab anemia diantaranya
yang paling sering adalah perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum tulang,
pengobatan kemoterapi dan abnormalitas hemoglobin bawaan.
VII.
KESIMPULAN
Dari pemeriksaan kadar Hb yang
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa dengan membandingkan antara hasil pengukuran
kadar hemoglobin dalam darah dengan nilai rujukan, dapat diketahui apakah kadar
Hb seseorang itu normal, tinggi atau rendah. Hal ini dapat menjadi landasan
bagi seseorang tersebut untuk mengatur pola konsumsinya sehari-hari.